Akash Network memungkinkan penyedia dengan sumber daya komputasi yang tidak terpakai untuk mendaftarkan server mereka untuk disewakan, sementara pengembang mengajukan permintaan penyebaran. Sistem memilih penyedia layanan terbaik melalui lelang terdesentralisasi. Kontrak pintar secara otomatis menyelesaikan penyebaran dan catatan transaksi, memastikan transparansi dan keamanan tanpa perlu perantara.
AKT adalah token inti dari jaringan Akash, mendukung staking untuk memastikan keamanan jaringan dan memberikan imbal hasil tahunan kepada staker sekitar 10%-13%. Token ini juga digunakan untuk pemungutan suara dalam tata kelola, memungkinkan pemegang berpartisipasi dalam peningkatan protokol dan keputusan alokasi pendanaan. Di pasar sewa, AKT adalah mata uang pembayaran utama dan mendapatkan manfaat dari biaya transaksi yang lebih rendah.
Akash mengadopsi model inflasi untuk mendorong partisipasi ekosistem, dengan sebagian dari biaya transaksi dibakar untuk mengurangi tekanan inflasi. Hadiah staking, dana komunitas, dan dukungan pengembangan merupakan bagian utama dari distribusi token, memastikan pengembangan ekosistem yang berkelanjutan dan sehat.
Akash cocok untuk penyebaran node proyek Web3, backend DApp, komputasi inferensi AI, transcoding video, dan lingkungan pengujian otomatis. Dengan munculnya AI dan Desentralisasi Infrastruktur Fisik (DePIN), permintaan untuk Akash sebagai platform komputasi dasar terus meningkat.
Harga token AKT berfluktuasi secara signifikan. Investor harus dengan hati-hati menilai risiko pasar dan berpartisipasi dalam perdagangan secara rasional.
Akash Network membentuk kembali pasar komputasi awan dengan filosofi desentralisasi, memberikan pengembang sumber daya komputasi yang fleksibel dan ekonomis. Seiring dengan berkembangnya ekosistem dan matangnya teknologi, Akash diharapkan menjadi infrastruktur penting di bidang Web3 dan AI, tetapi investor harus menyadari risiko volatilitas.