Gambaran Umum Pengembangan Ekosistem Blockchain dan Aset Kripto di Thailand
Aset Kripto di Thailand
Pada tahun 2023, sebuah platform analisis data Aset Kripto terkenal mencapai rata-rata kunjungan bulanan di Thailand sebanyak 648.000 kali, yang merupakan 0,94% dari total populasi negara. Menariknya, rata-rata kunjungan per kapita di Thailand bahkan lebih tinggi 0,21% dibandingkan dengan Amerika Serikat, menunjukkan minat yang besar dari masyarakat Thailand terhadap Aset Kripto.
Skala Perdagangan Aset Kripto di Thailand
Menurut statistik platform data, total volume perdagangan di bursa aset digital utama Thailand selama periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai 116,4 miliar USD, setara dengan sekitar 4100 miliar Baht. Di antara mereka, satu bursa terkemuka menguasai 77,04% pangsa pasar, sementara dua bursa lainnya masing-masing menguasai 21,60% dan 1,36%. Perlu dicatat bahwa salah satu bursa tersebut diakuisisi oleh sebuah bank besar dan berganti nama pada tahun 2023.
Antusiasme Pengguna Thailand Terhadap Aset Digital
Dalam peringkat adopsi Aset Kripto global, Thailand menduduki peringkat kesepuluh. Peringkat ini mempertimbangkan aktifitas pengguna dalam berbagai aspek seperti di bursa terpusat, perdagangan P2P, dan protokol DeFi.
Jumlah akun pengguna di bursa aset digital Thailand telah melebihi 2,94 juta, yang merupakan 4,27% dari total populasi negara, hampir setengah dari jumlah akun pasar saham.
Dari Januari hingga November 2023, pengguna Thailand rata-rata mengunjungi platform perdagangan internasional yang terkenal sebanyak 116.877 kali per bulan, dengan jumlah kunjungan bulanan tertinggi mencapai lebih dari 300.000 kali.
Dari September 2020 hingga Agustus 2023, sebuah dompet kripto yang populer di Thailand telah diunduh lebih dari 790.000 kali, dengan puncak unduhan bulanan mendekati 90.000 kali.
Selama pasar bullish tahun 2021, pengguna Thailand rata-rata mengunjungi bursa terdesentralisasi sebanyak 35.000 kali per bulan.
Pada puncak tren NFT di tahun 2022, sebuah platform perdagangan NFT terkenal mencapai rata-rata kunjungan bulanan sebesar 48.000 kali di Thailand, dengan kunjungan bulanan tertinggi melebihi 65.000 kali.
Kerangka Regulasi Aset Kripto di Thailand
Thailand menerapkan regulasi ketat terhadap industri keuangan, dan juga telah membangun kerangka regulasi yang jelas di bidang aset digital. Komisi Sekuritas Thailand (SEC) merujuk pada praktik di Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, dan Singapura untuk menyusun peraturan terkait. Isi regulasi utama meliputi:
Aset yang diatur: mata uang digital dan token
ICO: termasuk penerbit dan situs portal
Bisnis aset digital: mencakup bursa, broker, dealer, dana, dan layanan konsultasi
Thailand telah menetapkan tujuh jenis lisensi terkait aset digital, termasuk bursa, broker, dealer, manajemen dana, layanan konsultasi, penyedia dompet kustodian, dan portal ICO.
Saat ini, Aset Kripto di Thailand sementara diklasifikasikan sebagai barang, dan dikenakan pajak transaksi sebesar 7%. Industri sedang berusaha untuk mendorong agar Aset Kripto dikategorikan sebagai instrumen investasi yang mirip dengan saham.
Perkembangan Ekosistem Aset Kripto Thailand
Kegiatan aset digital di Thailand sebagian besar terfokus pada perdagangan, perantara/penyalur, dan tokenisasi, yang dipimpin oleh beberapa perusahaan inti. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan besar tradisional juga mulai memasuki pasar mata uang digital, termasuk dua bank besar dan beberapa perusahaan energi terkemuka.
Bursa: Selain bursa terkenal lokal, sebuah platform perdagangan internasional besar yang didirikan sebagai usaha patungan dengan perusahaan energi bersih Thailand juga telah memperoleh lisensi.
Portal ICO: Dua bank besar telah terlibat dalam bisnis portal ICO. Selain itu, ada perusahaan lain yang menyediakan saluran penjualan token terkait proyek real estat.
Broker/Dealer: Beberapa perusahaan telah memperoleh lisensi terkait, termasuk platform investasi yang diluncurkan oleh bank dan platform perdagangan Aset Kripto yang didirikan oleh perusahaan energi.
Layanan konsultasi: sebuah perusahaan lokal menjadi institusi pertama di Thailand yang memperoleh lisensi layanan konsultasi aset digital, menyediakan laporan penelitian, analisis industri, dan layanan lainnya.
Modal Risiko: Dua bank besar telah mendirikan departemen modal risiko khusus, yang fokus pada Aset Kripto dan Blockchain.
Proyek Web3: Proyek Web3 lokal di Thailand terutama berfokus pada finansial game dan bidang metaverse, di mana salah satu proyek serikat permainan mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga investasi internasional yang terkenal. Sementara itu, beberapa proyek NFT juga cukup populer di komunitas Thailand.
Secara keseluruhan, ekosistem blockchain dan aset kripto di Thailand sedang berkembang pesat, dengan kerangka regulasi yang relatif jelas. Partisipasi aktif dari lembaga keuangan tradisional dan perusahaan besar memberikan dorongan baru bagi industri. Namun, pasar masih berada di tahap awal, dan perkembangan di masa depan masih perlu diamati lebih lanjut.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
10 Suka
Hadiah
10
5
Bagikan
Komentar
0/400
FUD_Vaccinated
· 07-05 04:17
Thailand begitu ganas To da moon ya
Lihat AsliBalas0
NullWhisperer
· 07-04 07:15
hmm... kejelasan regulasi? *menyeruput kopi* secara teoretis dapat dieksploitasi
Lihat AsliBalas0
SchrodingersFOMO
· 07-04 07:14
Pasar Thailand memang sangat meriah
Lihat AsliBalas0
CryptoSourGrape
· 07-04 07:12
Jika saya juga membeli koin di Thailand, pasti akan lebih baik. Sekarang saya sangat menyesal.
Lihat AsliBalas0
Layer3Dreamer
· 07-04 07:08
secara teoritis, thailand menjadi L2 untuk defi global
Ekosistem enkripsi Thailand berkembang pesat dengan volume melebihi 116,4 miliar USD
Gambaran Umum Pengembangan Ekosistem Blockchain dan Aset Kripto di Thailand
Aset Kripto di Thailand
Pada tahun 2023, sebuah platform analisis data Aset Kripto terkenal mencapai rata-rata kunjungan bulanan di Thailand sebanyak 648.000 kali, yang merupakan 0,94% dari total populasi negara. Menariknya, rata-rata kunjungan per kapita di Thailand bahkan lebih tinggi 0,21% dibandingkan dengan Amerika Serikat, menunjukkan minat yang besar dari masyarakat Thailand terhadap Aset Kripto.
Skala Perdagangan Aset Kripto di Thailand
Menurut statistik platform data, total volume perdagangan di bursa aset digital utama Thailand selama periode Januari hingga Oktober 2023 mencapai 116,4 miliar USD, setara dengan sekitar 4100 miliar Baht. Di antara mereka, satu bursa terkemuka menguasai 77,04% pangsa pasar, sementara dua bursa lainnya masing-masing menguasai 21,60% dan 1,36%. Perlu dicatat bahwa salah satu bursa tersebut diakuisisi oleh sebuah bank besar dan berganti nama pada tahun 2023.
Antusiasme Pengguna Thailand Terhadap Aset Digital
Dalam peringkat adopsi Aset Kripto global, Thailand menduduki peringkat kesepuluh. Peringkat ini mempertimbangkan aktifitas pengguna dalam berbagai aspek seperti di bursa terpusat, perdagangan P2P, dan protokol DeFi.
Jumlah akun pengguna di bursa aset digital Thailand telah melebihi 2,94 juta, yang merupakan 4,27% dari total populasi negara, hampir setengah dari jumlah akun pasar saham.
Dari Januari hingga November 2023, pengguna Thailand rata-rata mengunjungi platform perdagangan internasional yang terkenal sebanyak 116.877 kali per bulan, dengan jumlah kunjungan bulanan tertinggi mencapai lebih dari 300.000 kali.
Dari September 2020 hingga Agustus 2023, sebuah dompet kripto yang populer di Thailand telah diunduh lebih dari 790.000 kali, dengan puncak unduhan bulanan mendekati 90.000 kali.
Selama pasar bullish tahun 2021, pengguna Thailand rata-rata mengunjungi bursa terdesentralisasi sebanyak 35.000 kali per bulan.
Pada puncak tren NFT di tahun 2022, sebuah platform perdagangan NFT terkenal mencapai rata-rata kunjungan bulanan sebesar 48.000 kali di Thailand, dengan kunjungan bulanan tertinggi melebihi 65.000 kali.
Kerangka Regulasi Aset Kripto di Thailand
Thailand menerapkan regulasi ketat terhadap industri keuangan, dan juga telah membangun kerangka regulasi yang jelas di bidang aset digital. Komisi Sekuritas Thailand (SEC) merujuk pada praktik di Amerika Serikat, Jepang, Hong Kong, dan Singapura untuk menyusun peraturan terkait. Isi regulasi utama meliputi:
Thailand telah menetapkan tujuh jenis lisensi terkait aset digital, termasuk bursa, broker, dealer, manajemen dana, layanan konsultasi, penyedia dompet kustodian, dan portal ICO.
Saat ini, Aset Kripto di Thailand sementara diklasifikasikan sebagai barang, dan dikenakan pajak transaksi sebesar 7%. Industri sedang berusaha untuk mendorong agar Aset Kripto dikategorikan sebagai instrumen investasi yang mirip dengan saham.
Perkembangan Ekosistem Aset Kripto Thailand
Kegiatan aset digital di Thailand sebagian besar terfokus pada perdagangan, perantara/penyalur, dan tokenisasi, yang dipimpin oleh beberapa perusahaan inti. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan besar tradisional juga mulai memasuki pasar mata uang digital, termasuk dua bank besar dan beberapa perusahaan energi terkemuka.
Bursa: Selain bursa terkenal lokal, sebuah platform perdagangan internasional besar yang didirikan sebagai usaha patungan dengan perusahaan energi bersih Thailand juga telah memperoleh lisensi.
Portal ICO: Dua bank besar telah terlibat dalam bisnis portal ICO. Selain itu, ada perusahaan lain yang menyediakan saluran penjualan token terkait proyek real estat.
Broker/Dealer: Beberapa perusahaan telah memperoleh lisensi terkait, termasuk platform investasi yang diluncurkan oleh bank dan platform perdagangan Aset Kripto yang didirikan oleh perusahaan energi.
Layanan konsultasi: sebuah perusahaan lokal menjadi institusi pertama di Thailand yang memperoleh lisensi layanan konsultasi aset digital, menyediakan laporan penelitian, analisis industri, dan layanan lainnya.
Modal Risiko: Dua bank besar telah mendirikan departemen modal risiko khusus, yang fokus pada Aset Kripto dan Blockchain.
Proyek Web3: Proyek Web3 lokal di Thailand terutama berfokus pada finansial game dan bidang metaverse, di mana salah satu proyek serikat permainan mendapatkan dukungan dari beberapa lembaga investasi internasional yang terkenal. Sementara itu, beberapa proyek NFT juga cukup populer di komunitas Thailand.
Secara keseluruhan, ekosistem blockchain dan aset kripto di Thailand sedang berkembang pesat, dengan kerangka regulasi yang relatif jelas. Partisipasi aktif dari lembaga keuangan tradisional dan perusahaan besar memberikan dorongan baru bagi industri. Namun, pasar masih berada di tahap awal, dan perkembangan di masa depan masih perlu diamati lebih lanjut.