Aturan Baru Ekspor Chip AS Diterapkan, Industri AI Menghadapi Musim Dingin yang Ketat
Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini secara resmi mengumumkan regulasi baru mengenai kontrol ekspor chip ke China, yang tingkat ketatnya melebihi ekspektasi pasar. Regulasi baru ini menggunakan kekuatan komputasi sebagai standar penilaian utama, hampir mencakup semua chip berkinerja tinggi, bahkan termasuk beberapa produk konsumen.
Kebijakan ini memiliki dampak besar pada industri AI. Selain membatasi ekspor chip, peraturan baru juga menetapkan berbagai hambatan, termasuk memperluas daftar negara yang dibatasi, memperketat izin ekspor peralatan pembuatan semikonduktor, dan lain-lain. Departemen Perdagangan AS juga berencana membatasi akses China terhadap kekuatan komputasi cloud.
Tujuan inti dari peraturan baru adalah untuk mencegah secara menyeluruh Cina mendapatkan chip canggih dan kemampuan produksinya. Meskipun industri secara umum menentang hal ini, pemerintah AS tampaknya bertekad untuk menerapkan kebijakan ini sepenuhnya. Menteri Perdagangan menyatakan bahwa peraturan yang relevan akan diperbarui setidaknya sekali setahun.
Bagi perusahaan chip, ini jelas merupakan pukulan besar. Bisnis perusahaan seperti Nvidia dan Intel di pasar China akan terpengaruh secara serius. Chip seperti A800 dan H800 yang sebelumnya dikembangkan Nvidia khusus untuk pasar China juga termasuk dalam daftar pembatasan. Harga saham perusahaan turun sebagai respons, mencerminkan harapan pesimis para investor.
Ada analisis yang berpendapat bahwa tindakan ini oleh Amerika Serikat mencerminkan strategi "senjata yang tergantung", yaitu memanfaatkan posisi dominannya pada titik-titik kunci rantai industri untuk mencapai tujuan strategis. Pendekatan ini mungkin akan mempercepat restrukturisasi rantai pasokan global.
Bagi industri AI di Tiongkok, ini tentunya merupakan tantangan yang serius. Dalam jangka pendek, ada ketidakpastian mengenai pengiriman sejumlah besar chip yang telah dipesan. Dalam jangka panjang, mempercepat pengembangan chip dalam negeri telah menjadi pilihan yang tak terhindarkan. Meskipun saat ini kemampuan chip dalam negeri masih sulit untuk sepenuhnya memenuhi permintaan pasar, tantangan ini juga bisa menjadi pendorong inovasi teknologi di Tiongkok.
Meskipun menghadapi kesulitan, China tetap menunjukkan kekuatan yang besar di bidang AI seperti model besar. Masalah chip mungkin akan mempengaruhi kecepatan pengembangan, tetapi tidak akan menghalangi kemajuan industri AI di China secara fundamental. Tantangan ini mungkin akan menjadi kesempatan bagi peningkatan lebih lanjut kekuatan teknologi China.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
3
Bagikan
Komentar
0/400
BearMarketSurvivor
· 07-15 02:59
Serangan dan pertempuran baru di medan perang kapital
Larangan chip AS meningkat, industri AI menghadapi tantangan dan peluang besar.
Aturan Baru Ekspor Chip AS Diterapkan, Industri AI Menghadapi Musim Dingin yang Ketat
Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini secara resmi mengumumkan regulasi baru mengenai kontrol ekspor chip ke China, yang tingkat ketatnya melebihi ekspektasi pasar. Regulasi baru ini menggunakan kekuatan komputasi sebagai standar penilaian utama, hampir mencakup semua chip berkinerja tinggi, bahkan termasuk beberapa produk konsumen.
Kebijakan ini memiliki dampak besar pada industri AI. Selain membatasi ekspor chip, peraturan baru juga menetapkan berbagai hambatan, termasuk memperluas daftar negara yang dibatasi, memperketat izin ekspor peralatan pembuatan semikonduktor, dan lain-lain. Departemen Perdagangan AS juga berencana membatasi akses China terhadap kekuatan komputasi cloud.
Tujuan inti dari peraturan baru adalah untuk mencegah secara menyeluruh Cina mendapatkan chip canggih dan kemampuan produksinya. Meskipun industri secara umum menentang hal ini, pemerintah AS tampaknya bertekad untuk menerapkan kebijakan ini sepenuhnya. Menteri Perdagangan menyatakan bahwa peraturan yang relevan akan diperbarui setidaknya sekali setahun.
Bagi perusahaan chip, ini jelas merupakan pukulan besar. Bisnis perusahaan seperti Nvidia dan Intel di pasar China akan terpengaruh secara serius. Chip seperti A800 dan H800 yang sebelumnya dikembangkan Nvidia khusus untuk pasar China juga termasuk dalam daftar pembatasan. Harga saham perusahaan turun sebagai respons, mencerminkan harapan pesimis para investor.
Ada analisis yang berpendapat bahwa tindakan ini oleh Amerika Serikat mencerminkan strategi "senjata yang tergantung", yaitu memanfaatkan posisi dominannya pada titik-titik kunci rantai industri untuk mencapai tujuan strategis. Pendekatan ini mungkin akan mempercepat restrukturisasi rantai pasokan global.
Bagi industri AI di Tiongkok, ini tentunya merupakan tantangan yang serius. Dalam jangka pendek, ada ketidakpastian mengenai pengiriman sejumlah besar chip yang telah dipesan. Dalam jangka panjang, mempercepat pengembangan chip dalam negeri telah menjadi pilihan yang tak terhindarkan. Meskipun saat ini kemampuan chip dalam negeri masih sulit untuk sepenuhnya memenuhi permintaan pasar, tantangan ini juga bisa menjadi pendorong inovasi teknologi di Tiongkok.
Meskipun menghadapi kesulitan, China tetap menunjukkan kekuatan yang besar di bidang AI seperti model besar. Masalah chip mungkin akan mempengaruhi kecepatan pengembangan, tetapi tidak akan menghalangi kemajuan industri AI di China secara fundamental. Tantangan ini mungkin akan menjadi kesempatan bagi peningkatan lebih lanjut kekuatan teknologi China.