Pasar keuangan baru-baru ini mengalami guncangan yang tidak terduga, yang berasal dari revisi besar-besaran data pekerjaan non-pertanian Amerika Serikat. Revisi ini tidak hanya mengejutkan para pelaku pasar, tetapi juga dapat berdampak mendalam pada kebijakan moneter Federal Reserve.
Data terbaru yang dirilis menunjukkan bahwa angka pertumbuhan pekerjaan non-pertanian untuk bulan Mei dan Juni telah direvisi secara signifikan. Data bulan Mei turun dari 144.000 menjadi 19.000, sementara bulan Juni mengalami penurunan tajam dari 147.000 menjadi 14.000. Ini berarti total pertumbuhan pekerjaan selama dua bulan telah dikurangi sebesar 258.000, setara dengan sepertiga dari data asli. Besarnya revisi ini sangat jarang terjadi dalam sejarah, menimbulkan keraguan di pasar tentang keandalan data.
Perubahan ini datang begitu tiba-tiba, sehingga banyak analis berpendapat bahwa jika Federal Reserve telah menguasai data-data ini dalam pertemuan kebijakan moneter terbaru, mereka mungkin sudah mengambil tindakan penurunan suku bunga. Pernyataan Ketua Powell setelah pertemuan sekarang tampaknya agak tidak tepat waktu, karena tingkat kelemahan pasar tenaga kerja jauh melebihi perkiraan sebelumnya.
Reaksi awal pasar terhadap revisi data ini bersifat negatif. Investor khawatir hal ini mungkin menandakan kondisi ekonomi yang lebih buruk dari yang diperkirakan, yang mengakibatkan penurunan harga aset berisiko secara umum. Namun, seiring berjalannya waktu, sentimen pasar mungkin akan berubah. Beberapa analis percaya bahwa data ketenagakerjaan yang lemah mungkin memaksa Federal Reserve untuk mempercepat penurunan suku bunga, yang justru bisa menjadi faktor positif bagi pasar saham dan aset berisiko seperti cryptocurrency.
Saat ini, fokus pasar keuangan telah beralih ke langkah selanjutnya dari Federal Reserve. Mengingat penurunan signifikan dalam data pekerjaan, apakah Federal Reserve akan menyesuaikan posisi kebijakan moneternya? Apakah mereka akan mempertahankan jalur saat ini atau beralih ke kebijakan yang lebih longgar? Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat menentukan arah pasar selanjutnya.
Bagaimanapun, peristiwa perbaikan data kali ini sekali lagi menyoroti pengaruh penting data ekonomi terhadap pasar keuangan, dan juga mengingatkan para investor untuk berhati-hati dalam melihat data tunggal, melainkan harus mempertimbangkan berbagai faktor untuk mengevaluasi situasi ekonomi dan keputusan investasi.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
7 Suka
Hadiah
7
5
Bagikan
Komentar
0/400
GasFeeNightmare
· 08-01 17:47
Duduk di tengah malam menghitung Non-farm Payrolls (NFP) AS, biaya gas malah naik... Rekt
Lihat AsliBalas0
CommunityWorker
· 08-01 17:38
Apa yang terjadi? Tidak bisa bertahan lagi?
Lihat AsliBalas0
ILCollector
· 08-01 17:35
Data mengecewakan, mungkin harus menurunkan suku bunga.
Pasar keuangan baru-baru ini mengalami guncangan yang tidak terduga, yang berasal dari revisi besar-besaran data pekerjaan non-pertanian Amerika Serikat. Revisi ini tidak hanya mengejutkan para pelaku pasar, tetapi juga dapat berdampak mendalam pada kebijakan moneter Federal Reserve.
Data terbaru yang dirilis menunjukkan bahwa angka pertumbuhan pekerjaan non-pertanian untuk bulan Mei dan Juni telah direvisi secara signifikan. Data bulan Mei turun dari 144.000 menjadi 19.000, sementara bulan Juni mengalami penurunan tajam dari 147.000 menjadi 14.000. Ini berarti total pertumbuhan pekerjaan selama dua bulan telah dikurangi sebesar 258.000, setara dengan sepertiga dari data asli. Besarnya revisi ini sangat jarang terjadi dalam sejarah, menimbulkan keraguan di pasar tentang keandalan data.
Perubahan ini datang begitu tiba-tiba, sehingga banyak analis berpendapat bahwa jika Federal Reserve telah menguasai data-data ini dalam pertemuan kebijakan moneter terbaru, mereka mungkin sudah mengambil tindakan penurunan suku bunga. Pernyataan Ketua Powell setelah pertemuan sekarang tampaknya agak tidak tepat waktu, karena tingkat kelemahan pasar tenaga kerja jauh melebihi perkiraan sebelumnya.
Reaksi awal pasar terhadap revisi data ini bersifat negatif. Investor khawatir hal ini mungkin menandakan kondisi ekonomi yang lebih buruk dari yang diperkirakan, yang mengakibatkan penurunan harga aset berisiko secara umum. Namun, seiring berjalannya waktu, sentimen pasar mungkin akan berubah. Beberapa analis percaya bahwa data ketenagakerjaan yang lemah mungkin memaksa Federal Reserve untuk mempercepat penurunan suku bunga, yang justru bisa menjadi faktor positif bagi pasar saham dan aset berisiko seperti cryptocurrency.
Saat ini, fokus pasar keuangan telah beralih ke langkah selanjutnya dari Federal Reserve. Mengingat penurunan signifikan dalam data pekerjaan, apakah Federal Reserve akan menyesuaikan posisi kebijakan moneternya? Apakah mereka akan mempertahankan jalur saat ini atau beralih ke kebijakan yang lebih longgar? Jawaban atas pertanyaan ini akan sangat menentukan arah pasar selanjutnya.
Bagaimanapun, peristiwa perbaikan data kali ini sekali lagi menyoroti pengaruh penting data ekonomi terhadap pasar keuangan, dan juga mengingatkan para investor untuk berhati-hati dalam melihat data tunggal, melainkan harus mempertimbangkan berbagai faktor untuk mengevaluasi situasi ekonomi dan keputusan investasi.