Dalam dunia Blockchain, transparansi adalah pedang bermata dua. Bagi beberapa tim proyek, yang paling mengkhawatirkan adalah aliran dana di baliknya terungkap sepenuhnya. Inilah kekuatan alat seperti Bubblemaps.

Bubblemaps dapat menyajikan semua alamat kepemilikan dari suatu token dengan cara yang visual. Dengan cara ini, pengguna dapat dengan jelas melihat tingkat konsentrasi distribusi dana, frekuensi interaksi antar dompet, bahkan dapat mengidentifikasi posisi pra-transfer dari bursa terpusat. Transparansi ini tidak hanya membantu investor menghindari risiko potensial, tetapi juga dapat membantu mereka membuat keputusan interaksi dan kepemilikan yang lebih bijaksana.

Keberadaan alat ini berarti bahwa proyek yang tampak terdesentralisasi namun sebenarnya dikendalikan oleh segelintir orang akan sulit menyembunyikan wajah aslinya. Ini mengungkapkan situasi di mana secara permukaan terdistribusi di puluhan alamat, namun sebenarnya mungkin hanya dikelola oleh satu atau dua entitas.

Bubblemaps bukan hanya alat observasi, tetapi juga mendorong pengguna untuk terlibat dalam analisis data. Pengguna dapat mengirimkan petunjuk mencurigakan, menandai gambar, atau mencatat hasil penyelidikan. Kontribusi ini akan dicatat oleh sistem dan diberikan kembali kepada pengguna dalam bentuk poin, yang pada akhirnya dapat ditukarkan menjadi BMT token.

Bagi pengguna biasa, alat ini menyediakan perspektif yang unik, memungkinkan mereka untuk memahami mekanisme operasi di balik proyek. Ini tidak memerlukan pengguna untuk menjadi orang dalam proyek, tetapi dapat membuat mereka memahami aliran dana proyek seolah-olah mereka adalah orang dalam.

Dalam dunia cryptocurrency yang berkembang pesat ini, merencanakan lebih awal dan memahami aliran dana di balik proyek mungkin lebih berharga daripada sekadar mengejar keuntungan jangka pendek. Dengan cara ini, investor dapat lebih baik mengevaluasi prospek jangka panjang proyek, dan memenangkan lebih banyak peluang investasi untuk diri mereka sendiri.